Usung Filosofi Batik Truntum pada Layanan KPP di Kanwil DJP Jaksel II
Majalahpajak.net– Untuk memberikan layanan prima kepada Wajib Pajak, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) meluncurkan Penyeragaman Tempat Pelayanan Terpadu (TPT) di 8 unit vertikal di lingkungan Kanwil DJP Jakarta Selatan II. Yaitu KPP Madya Jakarta Selatan II, KPP Madya Dua Jakarta Selatan II, KPP Pratama Jakarta Kebayoran Baru Dua, KPP Pratama Jakarta Kebayoran Lama, KPP Pratama Jakarta Pesanggrahan, KPP Pratama Jakarta Cilandak, KPP Pratama Jakarta Pasar Minggu, dan KPP Pratama Jakarta Jagakarsa (1/11). Peresmian Penyeragaman TPT secara simbolis dilakukan oleh Kepala Kanwil DJP Jaksel II Jatnika dan disaksikan oleh seluruh kepala KPP bertempat di KPP Pratama Jakarta Pasar Minggu dan KPP Pratama Jakarta Jagakarsa. Salah satu penyeragaman TPT diimplementasikan melalui penggunaan motif dekorasi Batik Truntum pada setiap TPT yang melambangkan kesetiaan pegawai terhadap institusi dan integritas.
Kepada Majalah Pajak, Jatnika mengungkapkan, beberapa filosofi dari Batik Truntum adalah tentang kesetiaan, keikhlasan, dan cinta yang bermuara pada nilai utama Kementerian Keuangan (Kemenkeu), yaitu integritas. Seperti diketahui, integritas merupakan nilai pertama dan utama yang menjadi pedoman bagi pegawai DJP Kementerian Keuangan dalam melaksanakan tugasnya. Namun, integritas diawali dengan berpikir, bukan berkata. Berpikir melahirkan pengetahuan, pemahaman, nilai, keyakinan dan prinsip. Dengan demikian, pengertian integritas adalah berpikir, berkata, berperilaku, dan bertindak dengan baik dan benar serta memegang teguh kode etik dan prinsip-prinsip moral.
Awalnya, motif Batik Truntum yang luhur ini menjadi motif pakaian seragam seluruh pegawai di Kanwil DJP Jaksel II. Kemudian, berlanjut menjadi motif dekorasi di dinding TPT dua KPP baru di Kanwil DJP Jaksel II, yaitu KPP Madya Dua Jaksel II. Hingga akhirnya, bisa diseragamkan ke semua unit vertikal.
“Lambang Batik Truntum merupakan lambang khas dari Kanwil DJP Jaksel II, ada yang di dinding dan ada yang kita pakai sekarang. Saya berharap dengan TPT yang representatif dan bagus, maka terjadi penyeragaman pelayanan menjadi prima, cepat, dan nyaman. Saya enggak mau dengar ada TPT antre. Sehingga Wajib Pajak merasa terlayani dan puas, mudah-mudahan mereka akan sukarela memasukkan SPT (Surat Pemberitahuan) tahunan, membayar pajak juga sukarela. Mudah-mudahan teman-teman di KPP memiliki semangat untuk lebih melayani,” kata Jatnika.
Ia menambahkan, di sisa penghujung tahun ini, Kanwil DJP Jaksel II sudah mulai menyusun strategi dan proyeksi potensi pajak sebagai dasar menentukan target penerimaan pajak di tahun depan.
“Jadi dari sekarang kita imbau Wajib Pajak untuk menunaikan kewajiban perpajakannya, sehingga tahun depan bisa lebih optimal lagi penerimaannya. Makanya, dalam dua bulan ini kami melakukan monev (monitoring dan evaluasi) di seluruh KPP. Walaupun ada beberapa KPP yang telah mencapai target penerimaan 100 persen, pelayanan pajak tetap harus diutamakan dan IKU (indikator kinerja utama) setiap pegawai harus dimaksimalkan,” jelas Jatnika.
Dari sisi kinerja penerimaan hingga awal November 2022, ia bersyukur, Kanwil DJP Jaksel II mampu mencapai 96,2 persen dari target sebesar Rp 54,44 triliun. Saat ini sudah lima KPP yang telah merih target 100 persen.
“Kita berharap di minggu pertama atau kedua November 2022 bisa 100 persen meraih target penerimaan. Kepatuhan Wajib Pajak Kanwil DJP Jaksel II mencapai 82 persen. Walaupun peresmian TPT dilakukan hampir akhir tahun, target bisa melampaui, mudah-mudahan Wajib Pajak datang ke TPT dengan nyaman berkomunikasi dengan teman-teman di KPP,” harap Jatnika.
Pada kesempatan yang sama, Rafael Alun Trisambodo (Kepala Bagian Umum Kanwil DJP Jaksel II) menjelaskan, filosofi Batik Tuntrum secara lebih komprehensif. Dalam sejarah, di abad ke-18 diceritakan, seorang Kanjeng Ratu Kencana yang merupakan permaisuri dari Sunan Pakubuwono III dari Kasunan Surakarta merasa terbuang karena Sunan Pakubuwono III memiliki selir baru. Hal ini membuat Ratu Kencana sering menyepi pada malam malam yang sepi menyendiri dan memandang bintang-bintang di langit. Untuk mengisi kekosongan hati dan mengusir rasa kesepian, Ia berpikir dan mencoba melukis bintang-bintang itu meyerupai truntum di atas kain mori. Warna dasarnya adalah biru gelap sebagai perumpamaan langit di malam hari, tempat bintang-bintang bertaburan.
Kanjeng Ratu Kencana terus membatik setiap malam, hingga Sunan Pakubuwana III mengetahui hal tersebut hingga akhirnya dia menyadari betapa kesepiannya Kanjeng Ratu Kencana karena tidak mendapat perhatian sama sekali. Hal tersebut membuatnya terharu sekaligus merasa bersalah kepada istrinya. Sunan Pakubuwana III pun meminta maaf atas kekhilafannya dan menyadari betapa Ratu Kencana begitu tulus mencintainya.
Dari kisah itulah motif Batik Truntum tercipta, memiliki nilai keindahan yang mewakili ketulusan dari Ratu Kencana serta kesetiaannya pada Sunan Pakubuwana III. Motif batik ini memiliki nilai filosofis yang berarti simbol cinta yang selalu tumbuh, kesetiaan dan kasih sayang. Sedangkan truntum berasal dari kata tumaruntum yang merupakan bahasa Jawa yang memiliki arti tumbuh berkembang atau bisa diartikan tumbuh kembali. yang dianggap sebagai wujud kepedulian, perhatian, dan kasih sayang.
“Wujud nilai integritas dan kesetiaan yang bisa diambil dari kisah tersebut adalah kemampuan dalam menjaga martabat serta kehormatan organisasi. Pegawai DJP dalam melaksanakan tugasnya diharuskan dapat menjaga martabat organisasi, yaitu kemampuan untuk menjaga nilai-nilai positif dalam diri, menjaga harga diri dan kehormatan instansi tempat bekerja,” ungkap Alun.
Ia menuturkan penyeragaman TPT ini terakselerasi dengan kebijakan Kanwil DJP Jaksel II memberi anggaran khusus renovasi TPT kepada setiap KPP kecuali kepada KPP Pratama Jakarta Kebayoran Satu yang menempati Gedung Radjiman milik Kanwil DJP Wajib Pajak Besar. Penyeragaman TPT di KPP Pratama Jakarta Kebayoran Baru Satu akan dilakukan di tahun 2023. Menurutnya, kebijakan ini merupakan sebuah inovasi yang tidak banyak dilakukan oleh kantor lainnya.
You must be logged in to post a comment Login