Setelah peremajaan menyeluruh, Tanjung Kelayang menjadi destinasi wisata primadona nan cantik di Bangka Belitung.
Momentum kebangkitan pariwisata di Provinsi Bangka Belitung terjadi setelah film Laskar Pelangi (2008), yang mengambil syuting di Pantai Tanjung Tinggi, Tanjung Kelayang, dan Tanjung Pendam, sukses memikat penikmat film tanah air. Sejak saat itu, pelancong berduyun-duyun datang menyaksikan langsung keindahan alam sekaligus napak tilas adegan film itu.
Tak ayal, Bangka Belitung berhasil menjadi satu dari sepuluh provinsi favorit pariwisata Indonesia di tahun 2016. Hal ini kian jadi angin segar saat Tanjung Kelayang masuk dalam program pengembangan 10 Destinasi Pariwisata Prioritas, sekaligus menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pada tahun 2019.
KEK ini dikembangkan sebagai instrumen transformasi ekonomi masyarakat Bangka Belitung, dari pertambangan timah menjadi kepariwisataan. Ya, Bangka Belitung pernah dikenal sebagai negeri penghasil dan pengekspor timah terbesar di Indonesia.
Kejayaan itu perlahan hilang saat eksploitasi timah tidak terkendali lagi hingga merusak lingkungan. Saat industri timah lesu, pemerintah setempat melihat berbagai potensi wisata alam dari Pulau Bangka dan Pulau Belitung akan mendongkrak penerimaan daerah apabila dikembangkan dan dikelola secara serius.
Kini, provinsi yang dulunya bagian dari Sumatera Selatan ini bersiap menjadi destinasi wisata kelas dunia. Karena, KEK Pariwisata ini memiliki keunggulan geostrategis, terletak antara Indonesia dan negara ASEAN yang merupakan target captive market.
Panorama pantai
Pantai Tanjung Kelayang berada di Kecamatan Sijiuk, dan berjarak sekitar 27 kilometer atau sekitar 30 menit berkendara dari ibu kota Kabupaten Belitung, Tanjung Pandan. Pantai ini biasanya menjadi tempat persinggahan para wisatawan saat ingin menyeberang ke pulau-pulau kecil di sekitarnya seperti Pulau Pasir, Batu Berlayar, dan Pulau Lengkuas menggunakan perahu sewaan.
Namun, setelah tertata apik dan memiliki fasilitas lengkap, wisatawan banyak yang memilih untuk berekreasi di pantai ini. Anda bisa datang sejak hari gelap untuk menikmati matahari terbit, atau tinggal lebih lama di sini untuk menyaksikan matahari perlahan tenggelam secara dramatis hingga benar-benar menghilang di bawah garis cakrawala di ufuk barat.
Layaknya pantai-pantai lain di Pulau Belitung, pantai berpasir putih dan lembut ini juga memiliki sederet batu granit raksasa di beberapa sudut bibir pantai. Uniknya, tak jauh dari sini ada bebatuan yang gaya bertumpuknya menyerupai kepala burung.
Bentuk batu yang terletak di lepas pantai ini seringkali dikaitkan dengan asal usul nama Tanjung Kelayang. Konon, kelayang adalah sebutan warga lokal untuk burung walet yang banyak ditemukan di pantai ini.
Tanjung Kelayang juga memiliki hamparan pantai yang luas sehingga cocok untuk berjalan kaki atau leluasa bermain pasir dengan sang buah hati. Jika sudah jenuh bermain pasir, air laut yang teduh lagi bening menanti untuk direnangi.
Anda juga bisa ber-snorkeling ria di sekitar pantai jika sedang tak ingin ke pulau-pulau lain, karena Tanjung Kelayang juga mempunyai kejernihan air dengan jarak pandang yang cukup jauh sehingga Anda bisa dengan puas mengeksplorasi kehidupan biota bawah laut.
Festival tahunan
Dengan penataan Kawasan Wisata Pantai Tanjung Kelayang di lahan seluas 4.879 meter persegi, Tanjung Kelayang kini menjadi primadona baru di Negeri Laskar Pelangi. Bahkan, pemerintah daerah memanfaatkan ruang publik yang ada dengan menginisiasi Festival Tanjung Kelayang yang diadakan sejak tahun 2017, dan masuk dalam Top 100 Calendar of Events Wonderful Indonesia sehingga patut dilaksanakan setiap tahunnya.
Di tahun 2020, ajang promosi Bali Baru ini diadakan pada 15–19 November dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Acara tetap diadakan—dengan penegakan protokol kesehatan—agar sektor pariwisata Belitung bisa bangkit dan tumbuh kembali.
Berlangsung selama tiga hari berturut-turut, Festival Tanjung Kelayang dipenuhi berbagai acara seperti Parade Pelangi Budaya, Fashion Show Batik Daerah, Fun Run On The Beach, bersih pantai, berbagai macam lomba, dan pergelaran kesenian. Tak hanya itu, pengunjung juga melakukan pelepasliaran ratusan tukik (anak penyu) di Pantai Tanjung Kelayang.
You must be logged in to post a comment Login