Di Pupuk Indonesia, Tina bertugas menyiapkan talenta berdaya saing, dan membuka peluang untuk kemajuan perempuan.
Majalahpajak.net – Direktur Sumber Daya Manusia (SDM), Tata Kelola, dan Manajemen Risiko PT Pupuk Indonesia (Persero) atau PI, Tina T. Kemala Intan menginisiasi program Career Wisdom untuk para pegawai, serta program-program yang mendorong budaya inovasi, berkinerja unggul , serta berkarakter. Harapannya, lewat program itu talenta akan terasah, inovasi hijau berkembang, dan perusahaan bertahan di tengah pelbagai perubahan zaman.
PI telah punya peta jalan pengembangan industri hijau. Tahun ini PI akan menggunakan listrik dari sumber terbarukan, melakukan optimalisasi dan efisiensi energi pabrik pupuk, dan melaksanakan pre-feasibility study untuk pengembangan green ammonia dan blue ammonia. Tahun 2023–2030 PI akan fokus pada revamping pabrik pupuk untuk efisiensi energi dan penurunan emisi karbondioksida. Tahun 2030–2040, pengembangan blue ammonia. Dan tahun 2040–2050, pengembangan pabrik baru green ammonia skala komersial.
“Pupuk Indonesia juga telah melakukan audit energi untuk memastikan penggunaan energi yang bertanggung jawab dan berkesinambungan. Tindak lanjut dari audit energi tersebut adalah melakukan langkah-langkah perbaikan sehingga penggunaan energi lebih efisien. Tugas saya, menyiapkan orang-orangnya untuk bisa menjawab kebutuhan itu,” ungkap Tina kepada Majalah Pajak, di ruang kerjanya, Kamis pagi (07/04).
Ia menyebut, PI bekerja sama dengan PT Pertamina (Persero), dan Mitsubishi Corporation untuk mengembangkan bisnis blue/green hydrogen dan blue/green ammonia value chain beserta carbon capture utilization and storage (CCUS), dan co-combustion ammonia.
Pengembangan industri hijau akan difokuskan di Jawa Barat (Kawasan Industri Kujang Cikampek), Aceh (Iskandar Muda Industrial Area), dan Kalimantan (Kawasan Industri Bontang). Atas pelbagai upaya itu, PI telah mendapatkan dua Proper Emas, dua Proper Hijau, dan satu Proper Biru di tahun 2021.
Ketua Srikandi
Saat ini Tina menjabat sebagai Ketua Srikandi BUMN, komunitas pemimpin dan karyawan perempuan BUMN yang merupakan sayap dari Forum Human Capital Indonesia (FHCI), yang berperan dalam mendorong terwujudnya kesetetaraan dalam berkarier, inklusitivitas, dan keberagaman yang merupakan bagian dalam menciptakan ekosistem dalam pemberdayaan perempuan dan kepemimpinan perempuan. Menurut Tina, karena dengan mewujudkan keberagaman di dalam kepemimpinan BUMN akan mendorong meningkatkan kinerja perusahaan. Di PI, jumlah pemimpin perempuan satu tingkat di bawah direksi telah dapat mencapai target 15 persen.
“Srikandi BUMN berkontribusi dalam memberikan rekomendasi secara bottom-up terkait kebijakan yang mendorong peningkatan kesetaraan dan keberagaman bagi perempuan yang berkarier di BUMN, memastikan pengembangan talenta pada perempuan di Lingkungan BUMN. Tugas itu meliputi memberi teladan, mengurangi bias gender, meningkatkan supporting system, dan meningkatkan keamanan psikologis, sampai memberi rekomendasi secara bottom up kepada kementerian, ” ungkap Tina.
Tahun 2021, persentase perempuan di jajaran direksi BUMN telah mencapai target 15 persen, meningkat dari 11 persen di 2020.
“Menteri BUMN, Bapak Erick Thohir telah membuka peluang yang besar bagi karyawan perempuan untuk mengembangkan kariernya ke jenjang yang lebih tinggi, sampai dengan karier puncak di BUMN. Dengan demikian sekarang tantangannya adalah apakah para karyawan perempuan mampu menjawab tantangan tersebut atau tidak. Srikandi BUMN melaksanakan program-program untuk mendukung hal tersebut, ” tambah Tina.
Perjalanan karier Tina memang mayoritas berkaitan dengan bidang SDM—yang diawali sejak 1985. Ia pernah juga pernah berkarier di bidang perencanaan selama delapan tahun dan bidang pengembangan organisasi—beririsan dengan SDM.
Selama 22 tahun, Tina berkarier di bidang jasa, khususnya transportasi udara dan sekitar lima setengah tahun pada bidang penegakan hukum.
“Walaupun sama-sama pada bidang pengelolaan SDM, tapi ada perbedaan, yang satu BUMN dan yang satu lagi pemerintah, ”tambah Tina.
Setelah itu, Tina juga sempat menjadi konsultan selama sekitar lima tahun di sejumlah lembaga donor dan lembaga pemerintahan, termasuk beberapa kementerian.“Pengalaman itu membuat pemahaman saya mengenai SDM semakin dalam,” ujarnya.
Kemudian, Tina diminta untuk mengikuti seleksi dan terpilih menjadi Direktur SDM di Angkasa Pura II—menjabat sekitar dua tahun. Kariernya berlanjut ke PT Semen Indonesia (Persero) dan melabuhkan hati di PI.
“Saya memiliki passion untuk berkontribusi bagi Indonesia, karena ingin bermanfaat untuk negeri ini,” tutupnya.
You must be logged in to post a comment Login