Di tengah mahalnya biaya kesehatan dan pendidikan, asuransi bisa menjadi pilihan berinvestasi untuk merencanakan masa depan keluarga.
Kepala keluarga adalah tumpuan harapan dalam memenuhi kebutuhan hidup. Terlebih di zaman serbamahal seperti sekarang. Tingginya biaya pendidikan, mahalnya biaya kesehatan, dan persiapan tabungan untuk masa mendatang merupakan persoalan yang tidak bisa diabaikan begitu saja.
Setiap manusia tentu berharap memiliki masa depan yang baik. Namun, siapa yang tahu pasti, seperti apa perjalanan nasib kita satu detik ke depan? Untuk berjaga-jaga saat kondisi terjepit dan butuh biaya, asuransi bisa Anda jadikan pilihan sebagai sarana berinvestasi.
[pullquote position=”right”]Berbagai layanan produk asuransi setidaknya memiliki dua manfaat yakni, manfaat meninggal dengan jaminan uang pertanggungan yang akan diterima keluarga, dan manfaat hidup yang dapat digunakan untuk biaya pendidikan anak atau tabungan pensiun.[/pullquote]
Chief Executive Officer Generali Indonesia Edy Tuhirman mengatakan, asuransi adalah dasar perencana keuangan yang terbaik untuk masa depan. “Setiap manusia akan meninggal namun tidak tahu kapan. Nah, bagaimana Anda menjamin masa depan keluarga, mereka yang peduli tentu tidak akan mengabaikan masa depan keluarga dan dirinya,” jelas Edy.
Berbagai layanan produk asuransi setidaknya memiliki dua manfaat yakni, manfaat meninggal dengan jaminan uang pertanggungan yang akan diterima keluarga, dan manfaat hidup yang dapat digunakan untuk biaya pendidikan anak atau tabungan pensiun.
Jika dibedakan dari jenis produknya, asuransi memiliki dua fungsi, yakni untuk melindungi, dan untuk berinvestasi dana. Misalnya, produk unit link. Produk ini tidak hanya menjamin uang pertanggungan untuk keluarga yang ditinggalkan, namun juga untuk investasi.
“Pada produk unit link, risiko investasi ditanggung konsumen. Perusahaan hanya mendapat fee satu persen. Sistem kerjanya transparan, baik untung atau rugi konsumen bisa tahu,” ungkap Edy.
Melihat persaingan produk unit link yang cukup ketat, Edy memiliki strategi khusus untuk produk yang Ia tawarkan. Salah satunya, pemasangan fitur ARMS (Auto Risks Management System). Fitur ini digunakan sebagai rem investasi untuk menjaga risiko yang dapat ditanggung ketika harga portfolio turun atau naik, tapi tetap dapat mengikuti pertumbuhan dana investasi yang optimum melalui fasilitas Profit Climbing. Fitur ini juga berfungsi memastikan keberlangsungan pembayaran premi atas kemungkinan terjadinya risiko terhadap tertanggung sehingga investasi untuk keluarga tetap terjaga.
“Kondisi pasar tidak selamanya stabil, ARMS membantu konsumen untuk tahu kapan dananya disimpan di tempat yang aman ketika harga pasar terpuruk,” terang Edy seraya menambahkan, hal tersebut dapat meminimalisasi anjloknya dana. “Jangan sampai dana pendidikan yang sudah dirancang selama 20 tahun justru tergerus inflasi, meski kemungkinan akibat faktor risiko lain bisa saja terjadi,” imbuhnya.
Nah, pilihan ada di tangan Anda, produk asuransi mana yang layak untuk kebutuhan masa depan keluarga. Kenali produknya, jangan malu bertanya pada agen asuransi karena informasi sangat dibutuhkan untuk kenyamanan dan kemudahan di masa mendatang.
[alert type=”info” main_text=”Jenis-jenis Unit Link” second_text=”Perencana keuangan Quantum Magna Financial Mohammad B. Teguh mendefinisikan unit link menjadi empat macam, antara lain:
Cash Fund Unit Link Jenis ini menempatkan portofolio investasi nasabahnya 100 persen pada instrumen pasar uang, seperti deposito berjangka, SBI, dan surat utang jangka pendek. Kelebihannya, produk ini berjangka waktu pendek dan bertingkat risiko rendah.
Fixed Income Unit Link Biasanya memfokuskan komposisi dana investasi nasabah minimal 80 persen pada instrumen obligasi. Jenis ini menjanjikan keuntungan tingkat bunga optimal namun tetap mengutamakan pendapatan yang stabil dan konsisten.
Managed Unit Link Jenis ini menempatkan portfolio pada saham dan obligasi dengan komposisi tertentu. Cocok bagi Anda yang ingin memperoleh pendapatan memadai sekaligus peluang pertumbuhan investasi jangka panjang.
Equity Unit Link Menempatkan dana nasabah pada saham minimal 80 persen. Lebih menjanjikan keuntungan asal Anda berani mengambil risiko tinggi. Sebab, nilai investasi yang Anda tanamkan sangat bergantung pada pergerakan indeks saham.” show_close=”false”]
Pingback: Solusi Investasi dan Perlindungan Diri Menjelang Usia Nonproduktif | Majalah Pajak